PENERIMAAN TAMU AMBALAN GUDEP 155/156 MA MA'ARIF NU CIMANGGU

Posted by Unknown Minggu, 25 Agustus 2013 0 komentar
Madrasah Aliyah Ma'arif NU Cimanggu adakan Penerimaan Tamu Ambalan

Amabalan KH Hasyim Asy'ari dan Nyi Hj Hasyim Asy'ari MA Ma'arif NU Cimanggu pada tanggal 15 dan 16 Agustus beberapa hari yang lalu mengadakan kegiatan agenda rutin Gudep 155/156 yakni Penerimaan Tamu Ambalan. Diikuti kurang lebih 50 siswa-siswi dari kelas XII selaku Dewan Ambalan dan Sangga Kerja.


Penerimaan Tamu Ambalan kali ini dirasa 'lain dari yang lain' karena beberapa hal. Diantaranya, model pemakaian stangan leher [hasduk] untuk anak putri tidak seperti biasanya menggunakan 'pita merah putih' tetapi disamakan dengan stangan leher anak putra. Hanya cara pemakaian saja yang berbeda. Bisa dilihat pada gambar di bawah ini. Ini hanya gambar adik-adik Pramuka yang tinggal di sebuah desa. 


Minat dan semangat mereka untuk ikut serta dalam kegiatan ekstrakurikuler Kepramukaan, sungguh sudah sangat semestinya untuk mendapatkan 'perhatian khusus' dari semua pihak dan kalangan. Mereka bangga dengan seragam mereka. Mereka gembira dengan pertemanan dan 'sistim among' dalam Metode Kepramukaan. Mereka ceria belajar sambil bermain dengan teman-temannya. Tapi mereka menimba kedisiplinan, kejujuran, solidaritas, patriotisme dan yang selalu di nomor satukan, mereka senantias mempertebal Ke-Imanan mereka kepada Tuhan yang Maha Esa. Itulah Pramuka !


Belajar dengan alam dan bersama alam adalah 'ciri khas khusus' dalam Gerakan Pramuka. Darma ke dua dari Dasadarma mengatakan ; "Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia". Mereka tidak hanya mempelajari SKU untuk mendapatkan TKU, mereka tidak selalu mempelajari SKK untuk mendapatkan TKK, mereka tidak pula menjadi anggota Gerakan Pramuka hanya untuk mendapatkan Bintang Tahunan. Pramuka betul-betul membentuk jiwa, sikap, kecerdasan dan ketrampilan mereka. 


Kebersamaan dan keakraban mereka bukan basa basi. Mereka makan bersama di atas tempat yang satu, bukan karena ketidak-adaan tempat atau piring makan. Bukan pula karena kelaparan. Ini adalah momen awal yang akan memberikan sentuhan kepada nurani mereka. Betapa nikmatnya sebuah kebersamaan dan kebersamaan.



"Gelem-geleme dadi Pramuka. Olih apa neng Pramuka?" [mau-maunya jadi Pramuka. Dapat apa dari Pramuka?] Itulah kalimat yang selalu terngiang-ngiang di telinga -saya- hingga saat ini. Pembuatan blog dari blogger.com ini salah satu motifasinya adalah untuk menunjukan dengan 'pembuktian' langsung kepada mereka yang mengatakan seperti di atas. DAN YANG WAJIB DIINGAT OLEH MEREKA, SI PEMBUAT BLOG INI ADALAH ANGGOTA PRAMUKA SEJAK SEKOLAH DI SD -SEKOLAH DASAR- DAN MEMBUAT BLOG INI HANYA BERMODALKAN 'SEMANGAT DAN KEMAUAN' ALIAS 'OTODIDAK'. Itulah jiwa Pramuka. Merah darah ini semakin memerah jika ada yang menghina Pramuka. Putih tulang ini akan semakin mengeras jika ada yang menyepelekan Pramuka. JAYALAH PRAMUKA JAYALAH INDONESIA !!!


Kami siap menatap masa depan, siap mengisinya, siap menghadapinya, siap pula mempertahankannya. Tri Satya menjadi obor semangatku, Dasadarma menjadi tenaga dan kibaran baktiku. SATU PRAMUKA UNTUK SATU INDONESIA.


MAJULAH PRAMUKAKU !
MAJULAH GENERASIKU !



Penerimaan Tamu Ambalan Gudep 155/156 MA MA'ARIF NU Cimanggu.
Semoga semua ketidak-tahuan tentang Pramuka mulai saat ini berkurang.
Karena Pramuka bukan permainan yang hanya berharap gelak tawa.
Pramuka juga tidak akan surut kebelakang walau cacian dan makian menghadang.



Baca Selengkapnya ....

SELAMAT DIRGAHAYU KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-68

Posted by Unknown Sabtu, 17 Agustus 2013 0 komentar
Refleksi Dirgahayu Republik Indonesia Ke-68


Enam puluh delapan tahun yang lalu, Sang Proklamator mengumandangkan 'Proklamasi Kemerdekaan Indonsia' untuk segenap rakyat Indonesia yang dikumandangkan ke seluruh penjuru dunia. 17 Agustus adalah angka dan bulan 'keramat' bagi segenap bangsa Indonesia dimana pun berada. Tepatnya pada tahun 1945, Negara Indonesia memproklamirkan Kemerdekaannya, disampaikan oleh Soekarno - Hatta 'Atas Nama' segenap Bangsa Indonesia.

Untuk mengenang dan merenungi 'Kemerdekaan Indonesia' yang saat ini sudah berusia 68 tahun, marilah kita bersama-sama menengok sekelumit cerita 'tempo doeloe' melalui video-video berikut ;


Itulah 'suara asli' Proklamator Indonesia, Bung Karno yang dengan 'kebesaran jiwanya' beliau mengatakan di ujung penyampaian 'Naskah Proklamasi' dengan mengatakan "...atas nama Bangsa Indonesia..". Jiwa besar yang TIDAK MENONJOLKAN KEAKUANNYA meskipun Bung Karno termasuk 'figur' yang sangat gigih memperjuangkan tegaknya Kemerdekaan Indonesia. Bahkan Bung Karno berkali-kali mengalami 'pembuangan' dari penjajah saat itu, serta tantangan-tantangan lainnya. Bagaimana dengan 'para pejuang saat ini?'


Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tidak dengan mudah tegak begitu saja. Bangsa Indonesia diuji semangat Nasionalisme dan Patriotismenya saat Agresi Belanda II yang didomplengi tentara sekutu. Sejarah mencatat 'The Great Battle' di Surabaya pada 10 November 1945. Bung Tomo tampil lewat pidatonya yang 'membakar semangat juang anak-anak Bangsa' saat itu. Pekik 'Allahu Akbar!' berkali-kali mendorong segenap lapisan masyarakat Surabaya yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Tidak ada 'kesukuan' tidak ada 'keakuan' tidak ada 'golongan' kala itu. Semua berjuang untuk Bangsa dan Negara Indonesia, meskipun jiwa dan raga menjadi taruhannya. MERDEKA ATAOE MATI ! Itu semangat suci yang mengantarkan jiwa-jiwa mereka menemui Sang Maha Perkasa, Ilahi Rabbi. Demi Kemerdekaan Bangsa dan Negara Indonesia !!! Bagaimana dengan 'nasionalisme dan patriotisme' saat ini?

SELAMAT
DIRGAHAYU KEMERDEKAAN 
REPUBLIK INDONESIA
KE-68



Baca Selengkapnya ....

PAM LEBARAN 2013 DI GONDORUKEM ARENA KIPRAH PENEGAK KWARAN CIMANGGU

Posted by Unknown Jumat, 09 Agustus 2013 0 komentar
Suka dan Duka menjadi Pramuka di tengah-tengah generasi yang tidak mengenalinya.

Gerakan Pramuka sudah memasuki usia ke-52 tahun. Tepatnya pada tanggal 14 Agustus 2013 besok, ia akan mengenang Hari Jadi Gerakan Pramuka Indonesia.

Problematika pendidikan terutama pendidikan karakter generasi Bangsa dan Negara yang kian 'merosot' akibat 'salah menyikapi perubahan global dan informasi' semakin rumit. Nilai-nilai Nasionalisme pada generasi muda semakin 'langka', bahkan mereka nyaris lupa kepada para 'penyedia', 'penegak' dan 'pengisi' Kemerdekaan Bangsa dan Negara Indonesia yang kita cintai ini.

Semakin 'rapuhnya' semangat dan rasa Nasionalisme, tentunya akan berakibat pada 'remuk redamnya persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara'. Ini semua 'bukan harapan kita!' Gerakan Pramuka Indonesia 'maju dan tampil' dengan wajah dan pakaian baru. Undang-Undang Gerakan Pramuka No 12 Tahun 2010 dan AD/ART Gerakan Pramuka hasil munaslub 2012, memberikan 'kabar pembaruan' bagi generasi muda dan dunia pendidikan ekstrakurikuler pada umumnya. 

Tri Satya dan Dasadarma betul-betul ditanamkan pada generasi muda agar tidak hanya menjadi hapalan apalagi slogan melalui Revitalisasi Gerakan Pramuka yang dilontarkan oleh Pramuka Utama Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudoyono, Presiden RI saat ini. Apalagi jika ditilik dari Visi dan Misi Gerakan Pramuka, semakin kentara bahwa 'generasi muda saat ini terkesan kurang mengenal pramuka dan kepramukaan secara menyeluruh'. Bahkan di antara mereka hanya mengenal Pramuka saat tanggal 14 Agustus atau tanggal 17 Agustus setiap pelaksanaan Upacara HUT Kemerdekaan RI setiap tahunnya. Yang lebih 'parah' lagi, diantara mereka ada yang mengatakan 'Saka Bakti Husada itu milik Dinas Kesehatan, sedangkan Pramuka -Penegak, pen- adalah milik Kwaran'. Darimana pernyataan ini lahir jika bukan dari mereka yang 'tidak tahu' tentang Gerakan Pramuka khususnya Struktur Organisasi Gerakan Pramuka? Sungguh memprihatinkan keadaan demikian jika tidak 'segera dibenahi'.

Untuk menyikapi hal-hal tersebut, Kwaran 110115 Cimanggu, pada musim lebaran tahun ini mengikutsertakan para Pramuka Penegak untuk ikut aktif dalam Pengamanan Arus Mudik Lebaran bersama Instansi Polsek setempat. Bapak Kapolsek Cimanggu, Siswo Sungkowo, S.Sos memberikan apresiasi sepenuhnya kepada para Pramuka Penegak yang terjun di tengah-tengah ramainya arus mudik lebaran tahun ini untuk ikut serta membantu menguraikan kemacetan arus lalu lintas jalan raya. 

Para personil Kwaran 110115 Cimanggu, Ka Darto S.Pd, Ka Saryono, S.Pd, Ka Nono Sriyono, S.Pd dan Anru Penegak, Ka Muhyiddin memberikan suportnya dengan mengunjungi tenda Pramuka Peduli Lebaran pada malam hari, karena ternyata para Penegak Putra 'ada yang bermalam hingga saat sahur datang'. Kepedulian seperti ini 'yang bisa membakar semangat' para Pramuka Penegak. Meski demikian, ada dan banyak dari mereka yang hanya 'melihat dan menonton' kegiatan para Penegak di POS PAM Lebaran yang ditempatkan di lokasi PGT Gondorukem Cilempuyang. 

Siang hari yang menyengat, ditengah pelaksanaan puasa Ramadan 1434 H, tidak menyurutkan semangat mereka -Pramuka Penegak- yang berasal dari Gudep MA Ma'arif NU Cilempuyang Cimanggu dan Gudep SMK Muhammadiyah Cimanggu untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas mudik lebaran. Tiga titik kemacetan menjadi prioritas yaitu Pasar Senen Cimanggu, Pasar Cileumeuh Rejodadi dan Pasar Sabtu Genteng. Pada tiga titik ini para pedagang dan pembeli meluber hingga badan-badan jalan. Para Penegak sigap dengan para bapak-bapak Polisi untuk memperlancar arus mudik. Di sisi lain, terkadang mereka dibuat 'kesuh' dengan sikap para penyeberang jalan yang 'sekarepe dhewek' -semaunya sendiri-. Jika hal ini terjadi, mereka hanya tersenyum kecut sambil geleng-geleng kepala. Wah,..sabar ya dik..!

O ya, teman-teman Pramuka di mana saja berada, lihat tuh teman kita di jalan. Ia mengatur arus lalu lintas dengan rajinnya. Sayang dia tidak mengenakan topi pramuka atau kabaretnya sehingga terkesan kurang gagah ya?! Hehe
Eh, saat dia -Megi, panggilannya- sedang bertugas, ada mobil lewat yang membawa 'aroma seperti bau karet mentah' yang membuat Megi hampir muntah di jalan. Dia menutup hidungnya rapat-rapat tapi 'bau' itu ternyata masih memasuki lobang hidungnya. Penulis sempat terpingkal-pingkal melihat 'polah' Megi yang tidak tahan dengan aroma bawaan sebuah mobil angkutan. Yach,...itulah resiko tugas di jalanan, Meg. Sabar ya Meg,...Bravo lah..!!!

Sementara itu di sisi lain ada Penegak yang tampak 'diam' memperhatikan mobil hitam lewat. Padahal Pak Polisi sedang sibuk-sibuknya melambai-lambaikan tagannya untuk mempercepat laju mobil yang lewat. Kenapa pula kamu Zaki,.-nama pangilannya? Masih menikmati 'aroma' yang sama seperti temanmu Megi? Jangan lama-lama tuch,... Awas ada mobil di kanan-kirimu,..!
Volume kendaraan yang meningkat dari tahun kemarin, menambah arus mudik saat ini lebih padat dan ramai. Pada titik-titik kemacetan tampak lebih menyibukan para pengatur arus mudik termasuk Para Pramuka Penegak. Haus, karena panas, lapar karena puasa, lupakan sejenak untuk membuktikan semangat Tri Satya dan Dasadarma Pramuka. Apakah engkau tidak melihat peluh mereka? Apa yang mereka cari selain 'semangat dan kepatuhan?.

 'Pramuka tampil di tengah keramaian. Mengurai kendaraan agar lancar berjalan. Meskipun ada bapak Hansip berdiri sendirian. Ia pantang memanggil untuk meminta pertolongan. Karena ia masih mampu membuktikan dan memberikan setitik perjuangan. Meskipun hanya dengan menggandeng para pengguna jalanan. Menyeberangi jalan raya yang memang padat dan ramai dilewati lalu-lalang kendaraan.'
Itulah sekelumit nyanyian Pramuka Penegak yang bertugas saat itu. Syair-syair yang dibuat spontanitas bersama kakak pendampingnya saat di tenda. Tentunya tidak dengan iringan petikan gitar atau tuts-tuts piano karena 'di tenda tidak dibekali alat musik' selain player dari Hp mereka masing-masing. 

O ya, bagi yang menyatakan bahwa SBH itu milik Dinas Kesehatan dst, semoga bisa memahami struktur ke-SAKA-an di bawah ini.

Perhatikan Keterangan Garis yang berwarna itu. Semoga sejak saat ini, mereka tidak menyatakan tentang Gerakan Pramuka dan isi-isinya kecuali apa yang 'benar-benar mereka tahu tentang Pramuka'. Perhatika yang di bawah ini kawan ,...

Selamat mempelajari Struktur Organisasi Gerakan Pramuka bagi yang belum memahaminya. 
SALAM PRAMUKA !



Baca Selengkapnya ....

HUT Gerakan Pramuka ke-52 tahun 2013

Posted by Unknown Kamis, 01 Agustus 2013 0 komentar

 WUJUDKAN BANGSA YANG BERKARAKTER DAN  BERMARTABAT MELALUI GERAKAN PRAMUKA

Tahun 2013 ini Gerakan Pramuka genap berulang tahun ke-52. Usia kematangan yang ditunujukan dengan berbagai perubahan Visi dan Misi Gerakan Pramuka melalui Revitalisasi Gerakan Pramuka Indonesia.
"Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup." demikian bunyi Pasal 4 UU No 12 Tahun 2010 Gerakan Pramuka.

'Kepribadian luhur dan mulia, berkecakapan hidup' barangkali satu kalimat pendek yang bisa menggambarkan Pasal 4 UU Gerakan Pramuka tersebut. Dua aspek fisik yang sudah semestinya diterapkan pada setiap pribadi Bangsa Indonesia. Tepat kiranya jika 'Tema HUT Gerakan Pramuka ke-52' tahun ini mengambil tema seperti tersebut di atas.

Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
a. memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani;
b. menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.

Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.[1] Sedangkan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).[1] Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu, bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.[1] Pendirian gerakan ini pada tanggal 14 Agustus 1961 ( lihat sumber aslinya di SINI

Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
  • pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
  • belajar sambil melakukan;
  • kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
  • kegiatan yang menarik dan menantang;
  • kegiatan di alam terbuka;
  • kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
  • penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
  • satuan terpisah antara putra dan putri    
 Sejarah Kepramukaan Indonesia

A. Pendahuluan

     Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.


B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka

    Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

   Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

   Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.

   Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

   Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

   Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

  Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

  Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

   Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.


C. Perkembangan Gerakan Pramuka

   Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.

    Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.      



Ditulis oleh : Drs. Ringsung Suratno, M.Pd ( Lihat sumber aslinya DI SINI )

SELAMAT ULANG TAHUN GERAKAN PRAMUKA KE-52
JAYALAH PRAMUKA JAYALAH INDONESIA



Baca Selengkapnya ....

Followers

Buat Email | Copyright of KWARAN 110115 CIMANGGU.

Free Domain

Free Domain Name